Makam Syahid Lapan di Bireuen, Aceh

Hari ini kita melakukan perjalanan ke Makam Syahid Lapan yang bersejarah di Bireuen, Aceh. Situs keramat ini mempunyai tempat tersendiri di hati masyarakat sekitar dan mereka yang melewati jalur Banda Aceh - Medan. Jadi, mari selami kisah menarik di balik makam yang luar biasa ini.


Terletak di Cot Batee Geulungku, Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen, Makam Syahid Lapan adalah situs bersejarah yang sangat penting. Makam ini mendapatkan namanya, yang diterjemahkan menjadi "Makam Delapan Martir", karena merupakan tempat peristirahatan terakhir delapan pejuang pemberani yang gugur dalam perjuangan melawan Belanda. Pahlawan tersebut adalah Tgk Panglima Prang Rayeuk Jurong Binje, Tgk Muda Lem Mamplam, Tgk Nyak Balee Ishak Blang Mane, Tgk Meureudu Tambue, Tgk Balee Tambue, Apa Syehk Lancok Mamplam, Muhammad Sabi Blang Mane, dan Nyak Ben Matang Salem Blang Teumulek.

Terletak di pinggiran jalan Banda Aceh - Medan, Makam Syahid Lapan mudah dijangkau oleh para pengunjung. Dan jika Anda merasa lapar, Anda beruntung! Di sekitar makam terdapat banyak warung makan lokal yang menyajikan kuliner khas Simpang Mamplam, seperti pulut ijo.


Saat Anda menjelajahi makam tersebut, Anda akan menemukan kisah heroik Syuhada Lapan, yang terpampang indah di dindingnya. Kisahnya terungkap saat terjadi konfrontasi antara Syuhada Lapan dengan batalion Belanda yang beranggotakan 24 tentara bersenjata. Meski hanya berbekal pedang, kedelapan pejuang Aceh tersebut menunjukkan keberanian yang tak tergoyahkan dan berhasil mengalahkan seluruh batalyon. Namun di tengah euforianya, mereka dikejutkan oleh bala bantuan dari Jeunieb. Para pejuang pemberani diserang dan secara tragis kehilangan nyawa mereka, darah mereka mengotori tanah. Jenazah mereka dikuburkan bersama dalam satu kuburan, dan tentara Belanda memotong-motong mereka dengan pedang mereka sendiri.

Salah satu pengguna jalan  Banda Aceh - Medan yang kerap mampir ke Makam Syahid Lapan untuk menunaikan salat dan bersedekah. salah satu pengunjung menceritakan, “Saya sering mengunjungi makam suci ini dalam perjalanan ke Samalanga. Dulu orang tua saya singgah di sini untuk bersedekah dan mendoakan semoga perjalanan selamat dan keberkahan melimpah. Konon orang yang melewati makam ini tanpa singgah dan bersedekah mungkin menemui hambatan dalam perjalanannya."


Firman, penjaga Makam Syahid Lapan, menjelaskan bahwa makam tersebut selalu termasyhur, para pemudik selalu berhenti sejenak di depan makam Syuhada Lapan untuk memberikan sumbangan. Bahkan, celengan beton berbentuk miniatur rumah telah ditempatkan di depan makam, dan sumbangan yang terkumpul digunakan untuk membangun masjid. “Dari dana yang terkumpul di celengan ini, kami memutuskan untuk membangun masjid di sini untuk memberikan tempat ibadah yang nyaman bagi pemudik yang lewat,” katanya.

Nah sobat petualang jika sedang berwisata di jalur Banda Aceh - Medan jangan lupa mampir ke Makam Syahid Lapan. Benamkan diri Anda dalam kekayaan sejarah dan berikan penghormatan kepada para martir pemberani yang berjuang demi tanah mereka. Sampai jumpa lagi, teruslah menjelajah.

0 comments:

Posting Komentar